UNTUK SESUATU YANG TIDAK JELAS.
 
 DAN SEGERA BERGABUNG  DAN
MEMESAN ILMU   REJEKI HIKMAH  AGUNG ini  DARI KAMI.
 
 ILMU YANG SUDAH  KAMI JALANKAN DAN TERBUKTI.
jadi JIKA ADA CARA/JALAN / PETUNJUK
UNTUK  MENDAPATKAN  REJEKI BERUPA UANG YANG BERLIMPAH
TANPA HARUS KERJA  TERLALU KERAS,
MENGAPA  TIDAK ANDA AMBIL..?
 
ILMU REJEKI HIKMAH   AGUNG
ADALAH ILMU KHUSUS KEREJEKIAN YANG KAMI khususkan   UNTUK ANDA,
SIAPAPUN
APAPUN  PROFESI ANDA SEKARANG,
YANG  menginginkan: 
1.  MERAIH KUNCI KEBAHAGIAAN DAN  KEKAYAAN???
2.   HIDUP ANDA  BERSEMANGAT 
DAN BERMANFAAT BAGI DIRI SENDIRI, KELUARGA,
 DAN  ORANG  BANYAK???
3.    MERUBAH MASA DEPAN ANDA SUPAYA LEBIH BAIK????
4. ANDA PEDULI AKAN  MASA DEPAN ANAK-ANAK  ANDA AGAR HIDUP LEBIH BAIK, SEJAHTERA DAN MAKMUR  SEPANJANG MASA???
5.  MEMILIKI  BISNIS YANG BERMUARA UNTUK DUNIA DAN AKHIRAT????
6. ANDA SUDAH KAYA   INGIN HIDUP LEBIH BAHAGIA, TENANG, DAMAI???
7.  MENDAPAT REJEKI DAN PENGHASILAN 
YANG   TERUS MENGALIR SEPANJANG HIDUP??
8.  INGIN CEPAT KAYA RAYA SECARA HALAL DAN   BAIK??
 
ILMU REJEQI INI MERUPAKAN
RAHASIA  UNTUK MERAIH
REJEKI BERUPA  UANG YANG BERLIMPAH
SECARA MUDAH+HALAL+TERBUKTI NYATA.
DENGAN UANG ANDA  YANG BERLIMPAH 
ANDA BISA  MEMENUHI SEMUA
DAN SEGALA KEBUTUHAN HIDUP  ANDA,
APAPUN ITU.
SEPERTI=
MEMBANGUN/MEMBELI   RUMAH,
BELI  KENDARAAN,
WISATA  KELILING INDONESIA,
UMROH,
HAJI
ATAU   MEMBAYAR  BIAYA SEKOLAH/KULIAH DLL.
ANDA BERMINAT............ ????????
INGIN   MEMBUKTIKAN...........???????
BERMINAT....?????????
MAHAR RP 400RIBU.
PEMESANAN   PROGRAM
HUBUNGI:
PADEPOKAN AL-HIKMAH JOGJAKARTA
PENGASUH USTADZ AHMAD   WANTORO,MSA,CHT
SMS /CALL :081 802 614   516.
WA/ SMS/ CALL= 0821 33629200
KLIK  JUGA:
ALHIKMAH-INDONESIA.BLOGSPOT.COM 
WWW.AURANAGA.BLOGSPOT.COM
NASEHAT ILMU KEMAKMURAN=
 
ANDA LAYAK DILAYANI DAN DIPUJA-PUJI
 وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
 “Janganlah kamu lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, karena kamulah
 orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
 beriman” (Q.S. Ali 'Imrân: 139)
 Anda amati ketika kesadaran Anda
 dikoneksikan ke area duniawi, di sana terjadi kekacauan dan kekeruhan 
tidak berperi. Politik pilpres 2019 nanti, misalkan, sudah sejak saat 
ini terjadi saling bantai karakter, saling sikut, saling mengkampanyekan
 diri sebagai yang terbaik, dan kisruh-kisruh lain sudah terasa 
geregetnya. Itu karena "politik kekuasaan" memang level duniawi, tidak 
luput dari kisruh.
 Kisruh issu agama,  kisruh ijin pendirian masjid dan gereja di 
sebagian wilayah di Indonesia, dan issu-issu keagamaan lainnya, semuanya
 mengoyak-oyak mentalitas kita.
 Ya apapun yang terjerumus di dalam level materialitas berujung gaduh.
 Tidak jauh beda dengan kehidupan pribadi Anda,
yang masih kisruh dan 
gaduh hidupnya 
dengan berbagai latar belakang problema, 
itu ciri bahwa 
Anda masih terjerumus di level materialitas.
 Entah itu persoalan 
harta, 
persoalan politik, 
persoalan agama, 
persoalan bisnis, 
persoalan 
keluarga,
 persoalan sosial, 
persoalan dakwah, 
bahkan persoalan 
"spiritual", 
jika terjerumus di level materialitas cirinya akan terjadi 
"kegaduhan".
 Spiritualitas dalam diri Anda suatu kesadaran 
cemerlang yang ditanamkan Tuhan dari ruh-Nya. Dari ruh-Nya lah, 
spiritualitas Anda digetarkan.
 فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ
 "Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
 ke dalamnya dari ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan 
bersujud." (Q.S. Al-Hijr : 29)
 Karena ini di level spiritualitas 
terjadi kesepakatan dan kesatuan, karena spiritualitas itu "Esa" dari 
ruh-Nya. 
Kemarin saya singgung, 
Anda yang muslim komitmen membangun 
mental kaya akan berlimpah, 
Anda yang non muslim juga sama. 
Anda muslim 
yang sedekah akan diunduhkan pengembalian berkali-kali lipat, 
Anda yang 
non muslim juga peroleh hal yang sama. 
Anda yang muslim mau memaafkan 
peroleh kemudahan,
 Anda yang non muslim juga sama.
 Yang gaduh itu
 bukan spiritualitas, itu utuh materialitas. 
Gaduh duit korupsi, 
gaduh 
jabatan publik, 
gaduh "patung", 
gaduh bid'ah,
 gaduh syirik, 
gaduh dengan
 pasangan nikah, dan lain-lain.
 Sebagaimana Q.S. Ali 'Imràn : 139
 yang saya kutipkan di atas. Anda adalah makhluk al-a'laun (makhluk 
tertinggi derajatnya). 
Derajat ini semata-mata pemberkatan dari-Nya 
karena di dalam diri Anda tertiup kesadaran spiritualitas dari ruh-Nya.
 Karena derajat al-a'laun ini,
 dari yang material seperti=
 oksigen, 
mineral, ultraviolet, nuklir, protein, vitamin,
 hingga yang non material
 seperti =
harga diri, empati, 
tenggang rasa, perasaan, dan sebagainya 
semuanya 
ditundukkan untuk melayani Anda.
 Kangkung tertunduk 
sujud kepada Anda untuk ditumis, 
bukan Anda yang ditumis untuk kangkung. 
Jabatan presiden sebagai harga diri di kursi kenegaraan 
ditundukkan 
untuk harga diri Anda. 
Jadi materi dan non materi semuanya ditundukkan 
untuk Anda 
hanya karena Anda makhluk al-a'laun.
 Anda ibarat Maha Raja di kursi mahkota yang dilayani dayang-dayang alam semesta. Bukankah
 sangat nyaman? Anda tercipta sebagai Maha Raja yang layak dilayani dan 
dipuji-puja.
 Lalu kenapa Anda masih gusar?
 Masih kisruh? 
Ada yang
 mengaku terus kisruh dengan suami,
 terus kisruh dengan anak, 
terus 
kisruh dengan bisnis,
 terus kisruh dengan jabatan, 
terus kisruh dengan 
tetangga, 
terus kisruh dengan tempat ibadah,
 terus kisruh dengan 
keustadzan atau kependetaannya? 
Padahal Anda Maha Raja alam semesta yang
 level derajatnya "dilayani" lahir batin? 
 Kisruh-kisruh dan 
kegaduhan tersebut karena persoalan mentalitas Anda sendiri.
 Mentalitas 
Anda di-TKO oleh gemerlap materialitas duniawi, ini penyebabnya.
 
Mental kerenya tidak hilang-hilang. 
Yang paling sering saya temukan 
ketika ada teman sedikit kaya berduit,
 Anda dengan cengeng numpangkan 
mentel kere. 
Kelihatannya guyon, 
tapi minta traktir, 
minta jatah duit, 
 minta gratisan, "
Kamu yang bos, ayo bayari kopinya dong," sambil 
cekakak-cekikik.
 Ini soal sederhana,
 tapi prilaku begini benar-benar 
menjatuhkan spiritualitas al-a'laun Anda. 
Mentalitas al-a'laun 
dijatuhkan untuk membeli rezeki yang nilai harganya jauh di bawah Anda.
 Rendah sekali.
 Merasa rezeki seret, 
mengeluh ke antero RT. 
Memberi sedekah masih takut banyak-banyak. 
Perasaan terlalu terluka 
mendalam ketika merasa boros duit. 
Baru kena musibah handphone jatuh dan
 rusak, dibikin berat sekali di hati. 
Beli rokok, belanja kebutuhan 
rumah tangga, mencari-cari yang murah biar hemat. 
Anak sedang 
senang-senangnya sekolah atau di pondok pesantren, 
ditarik-tarik supaya 
kerja saja. 
Otak numpang dan merepotkan orang menjadi standar bepergian.
 Kesana-kemari minta jemputan tidak mikir bayar.
 Itu hanya contoh 
kecil di wilayah duit yang Anda mentalitasnya sering di-TKO. 
Mentalitas 
kere,
 mentalitas gratis, 
mentalitas "ngakal-ngakal" keajaiban, 
ini semua
 bentuk penjualan karakter al-a'laun Anda pada materi.
 Bukan derajat 
Anda takluk dengan duit. 
Anda takluk pada keadaan duit itu sama saja 
maha raja yang takluk dan dikendalikan dayangnya. Pekok dan super oon.
 Di wilayah emosi,
 dendamnya tidak henti-henti pada orang yang melukai. 
Komentar status fb saja sukanya nyinyir menjatuhkan harga diri si 
pengunggah status fb, padahal status fbnya tidak memiliki unsur 
provokasi.
 Maka ini kalau ada orang nyinyir di status fb saya, 
saya 
selalu berperasaan,
 "Kasihan ini orang, 
hidupnya pasti masih ruwet". 
 Gemar mengunggah status fb berbau SARA yang pro kontra. 
Pada suami atau 
istri selalu geram hati, 
selalu ingin dimengerti dan pihak pasangan yang
 harus menerima "salah",
 selalu menuntut agar pasangannya sesuai pikiran
 dan perasaannya 
tanpa pernah berpikir bagaimana memahami pasangan.
 Luka
 hati karena cinta dipegang kuat-kuat. 
Mantan pacar dirindu-rindukan 
padahal sudah punya pasangan nikah. 
Di jalanan macet saja, 
mulut 
nyinyir. 
Motoran nemu lampu merah, ngeluh-ngeluh.
 Kepala sakit, ngeluh. 
 Motor mogok, nyinyir. Dan lain-lain.
 Itulah emosi-emosi semrawut.
 Ketika emosi 
masih semrawut demikian, 
Anda mau kerja dari pagi sampai pagi lagi, 
 nemunya kemerungsung melulu. 
Karena ketika masih semrawut emosinya, 
itu 
tanda spiritualitas al-a'laun Anda masih di-TKO oleh huru-hara level 
materialitas. 
Anda maha raja yang takluk dan tunduk pada permainan 
dayang.
 Pekok dan super oon.
 Karena ini zikir,
 shalat,
meditasi, yoga, a
tau apapun ritualnya
 istiqamahkan untuk dirutinkan agar emosi tidak semrawut.
 Sederhananya, terlalu kokoh menggenggam,
 itu yang jadikan Anda terjatuh
 dari derajat tertinggi makhluk sebagai makhluk al-a'laun. 
Sehingga alam
 semesta yang telah di-setting harmoni untuk melayani Anda,
 justru hadir
 sebagai peluka dan penyayat hidup Anda.
 Bermentallah kaya,
 mental "semugih", 
mental pemaaf, 
mental toleran, 
mental jantan, 
mental 
perwira, dalam segala urusan hidup,
 karena hanya Andalah yang bisa 
membawa perubahan untuk diri Anda sendiri.
 Mari temukan spiritualitas 
ruh-Nya dalam diri kita agar tidak dikacau-balaukan oleh kegaduhan 
materialitas.
 Mari belajar melepas! 
[DICOPY DARI FB MUHAMMAD NURUL BANAN]
 
 
--===============================================================
 
 
Fahmi Hakim
SUKSES? Begini ternyata rahasianya..
 Mungkin ini hal yang anda dambakan... Menjadi pribadi yang sukses. Apalagi bisa sukses dari bisnis online.. 
 Banyak juga kita perhatikan, pebisnis online sukses yang telah mencetak omset milyaran rupiah..
 Memang hal ini selalu menjadi topik yang seru untuk dibahas.
 Namun, saya ada sedikit cerita mengenai sukses.
 Ada beberapa orang yang saya tau, 
dan mereka saya sebut "Sukses permukaan".
 Sukses permukaan? Maksudnya seperti apa?
 Begini ceritanya....
 Dulu ketika saya bangkrut, rugi, dikejar hutang, 
gak punya duit, gak 
punya apa - apa 
( Selain punya Allah tentunya ), pokoknya minus.
 Di masa - masa itu, 
saya ditinggal oleh orang - orang dekat, ditertawakan, dianggap sebelah mata. 
 Kenapa? Karena mereka hanya melihat 'apa yang nampak di permukaan'.
 Memang dulu yang nampak dipermukaan dari saya ( yang kelihatannya ), 
tidak punya apa - apa, bangkrut, dikejar - kejar penagih hutang, 
seringnya pinjem motor tetangga, dan gak meyakinkan pokoknya.
 
Sehingga, wajar saja mereka melihat yang nampak dari diri saya "tidak 
ada apa - apanya". 
Pada saat yang bersamaan juga saya sudah mulai 
menjalani bisnis.
 Saat kondisi itulah orang - orang terdekat menjauh, mentertawakan, mengejek, sampai - sampai saya tidak punya teman. 
 Karena saat itu saya sibuk memperjuangkan bisnis, tidak punya waktu 
bermain, nongkrong, tapi bisnisnya pun belum kelihatan hasilnya.. 
Jadi 
seperti yang sok sibuk, tapi bisnisnya gak jelas.
 Dan memang malah menyusahkan..
 Sering pinjam motor ke orang.. sering menyusahkan.
 Sehingga seperti orang yang "gak jelas". 
 Maka pada saat itu banyak orang yang menjauh. 
 Ya, sekali lagi mereka hanya melihat apa yang nampak dipermukaan.
 Hanya
 melihat apa yang 'kelihatan diluar'. 
Saya kelihatannya gak jelas, 
kendaraan aja pinjam, uang gak punya, minus.
 Padahal, mereka tidak melihat apa yang 'ada didalam diri saya'.
 Pada saat itu saat masa - masa perjuangan, 
saya menaruh harapan yang 
besar didalam dada.
 Memanjatkan do'a setiap sujud terakhir, berjuang, 
belajar, baca buku, sampai - sampai melelahkan.. 
Harus hijrah juga ke 
kota lain.
 Inilah yang tidak mereka lihat. 
Mereka hanya 'peduli 
apa yang nampak',
 tidak mau melihat apa yang ada didalam permukaan,
 yaitu apa yang sedang diperjuangkan.
 Kemudian cerita berubah..
 Ketika saat ini alhamdulillah kehidupan telah berubah drastis, goal dan impian - impian saya tercapai, maka situasi berbalik.
 Lagi - lagi mereka hanya 'melihat apa yang nampak'. 
 Mereka melihat saya sudah seperti sekarang yang jauh dari kondisi dulu. 
Memiliki impian yang dulu pernah saya tuliskan.
 Kemudian mereka bertanya "Gimana sih caranya bisa sukses bisnis online?".
 Saya jawab, sederhana. "Asal mau ACTION dan mau berproses, selesai..."
 Dan jawaban mereka lucu.. 
Apa kata mereka?
 Mereka menjawab "Ah itu kan kamu..
 Punya uang, relasinya banyak. 
Wajar 
kalau bisa sukses.. 
Kalau aku kan ndak! Gak seperti itu".
 Lha.. Saya nepuk jidat.
 Lagi - lagi mereka hanya melihat apa yang nampak.
 Tidak mau tau apa yang telah saya perjuangkan tahun - tahun sebelumnya,
 dimana pada saat itu saya jatuh, bangkrut, gak punya apa - apa, 
ditertawakan, panas - panasan, dan perjuangan meletihkan lainnya. 
Sampai
 - sampai harus hijrah ( merantau )..
 Mereka hanya melihat 
kondisi sekarang yang menurut mereka 'enak'. 
Padahal perjuangannya pahit
 sekali. 
Bahkan sampai saat ini pun, masih tetap bergerak, memanage 
team, 
mengelola perusahaan, membesarkan perusahaan, 
yang tidak mudah 
juga.. 
Tapi saya nikmati, sebagi sebuah proses dan perjalanan hidup.
 Lalu saya ajak mereka untuk berjuang, belajar bisnis online. 
 Namun mereka memiliki jawaban yang lebih lucu lagi..
 Apa kata mereka?
 "Gampang gak belajarnya?
 Lama gak?
 Susah gak? 
Ribet gak? 
Ada jaminan bisa sukses gak?"
 Masyaa Allaah.. 
Meminta jaminan. 
Padahal dulu saat sekolah saja, tidak ada jaminan sukses.
 Lha ini, belum apa - apa sudah minta jaminan sukses.
 Padahal hanya 
Allah saja yang menjamin semua aspek kehidupan kita. 
Tugas kita ya 
belajar ( menjemput ilmu ) dan menyempurnakan ikhtiarnya.. 
 Inilah yang saya maksud. 
Mereka hanya fokus dengan "apa yang nampak".
 Mereka ingin segera terlihat sukses, ingin memuaskan apa yang nampaknya
 saja. 
Ingin punya mobilnya, ingin punya uangnya..
 Tapi tidak mau 
menguatkan apa yang ada didalam permukaan..
 Ya, tidak mau berjuang, 
tidak mau berproses, 
malas, hilang harapan, 
maunya CEPET HASIL 
dan ada 
jaminan.
 Wah ini berbahaya...
 Maka, sebenarnya inilah 
rahasianya.. 
Sukses itu bukan apa yang nampak dipermukaan.
 Namun, apa 
yang ada dibalik permukaan. 
Mirip seperti pohon besar, 
itu hanya 
permukaan yang nampak. 
Padahal, akarnya didalam sudah pasti BESAR!
 Ya, sukses itu bukan apa yang nampak dipermukaan. 
Karena yang ada 
dipermukaan hanyalah DAMPAK saja.
 Dampak dari apa yang telah anda 
perjuangkan..
 Dampak dari proses yang anda nikmati.
 Inilah.. rahasianya >> "Apa yang ada didalam diri anda". 
 Jika anda belum sukses saat ini, tak perlu khawatir.
 Perkuat dan 
perbesar saja diri anda.
 Miliki harapan besar, do'a - do'a yang selalu 
dipanjatkan, 
ikhtiar maksimal,
 berjuang, 
sabar,
 yakin, 
santun, 
berbuat 
baik,
 ketuk pintu langitnya.. 
Lakukan terus menerus. 
Dan ini sesuatu 
yang tak nampak.. 
Yang bisa jadi DAMPAKnya adalah,
 Insyaa Allah akan 
sukses.
 Saya yakin, anda adalah orang yang mau berproses. 
Tidak seperti cerita diatas yang fokusnya hanya "apa yang nampak saja".
 Sip?
 Jadi, sudah nangkep kan? Bagaimana makna sukses?
 Tepat sekali! Sukses bukan sekedar apa yang nampak.
 Agar postingan ini menyebar manfaatnya, anda boleh share tulisan ini.
 Salam,
 COPY DARI FB=Fahmi Hakim.